Ilmu syar’i mempunyai kedudukan yang agung dalam islam, sebagaimana firman Allah 'Azza wa Jalla: Katakanlah "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"(Az-Zumar:9) Allah yang Maha Agung memerintahkan kepada manusia untuk menuntut ilmu dan mengistimewakan ahlul ilmi dengan yang lainnya, firman-Nya: "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang di beri pengetahuan beberapa derajat."( Al-Mujadalah:11) Allah 'Azza wa Jalla memerintahkan kepada Nabi, juga kepada kita agar selalu memohon tambahan iman, firman Allah 'Azza wa Jalla: Katakanlah "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." ( Surat Thahaa: 112) Sesunguhnya paham mengenai ilmu syar’i adalah bukti keinginan Allah 'Azza wa Jalla memberikan kebaikan kepada semua orang. Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang di kehendaki oleh Allah kebaikan dia akan diberikan kepahaman ilmu agama." (Bukhari-Muslim). Menuntut ilmu adalah salah satu sebab dari sebab-sebab yang memasukkan seseorang kedalam sorga, sabda Rasulullah saw: "Barang siapa menempuh satu perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju sorga."(Abu Daud-Tarmidzi,Shahih) Diantara kebaikan yang diwariskan untuk manusia adalah ilmu yang bermanfaat, karena pahalanya terus mengalir sampai setelah wafatnya. sabda Rasulullah saw: "Jika meninggal seorang manusia terputus amalnya kecuali tiga hal: Shadaqah jariyah, Ilmu yan bermanfaat baginya, Anak yang soleh yang mendoa’akannya."(Muslim, shahih) Mengajarkan ilmu syar’i kepada Manusia adalah amalan para Nabi. Firman Allah 'Azza wa Jalla:" Dialah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya dan mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-kitab dan As-sunnah."(surat Al-Jumu’ah:2) Begitu besar pahala orang alim yang mengajarkan kepada manusia ilmu syar’i sampai semut di lobangnya tidak ketinggalan memohonkan ampun dan keselamatan bagi orang alim tersebut. Sabda Rasulullah saw: "Sesungguhnya Allah dan malaikat, serta penduduk langit dan bumi bahkan sampai semut dalam lobangnya memohonkan keselamatan atas orang-orang alim tersebut."(HR. Tarmidzi, Hasan Shahih) Sebelum berkata dan berbuat seseorang wajib berilmu terlebih dahulu karena perkataan dan perbuatan tersebut tidak sah dan tidak diterima kecuali dengan ilmu. Firman Allah 'Azza wa Jalla: "ketahuilah, Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah."(Surat: Muhammad:19) Ilmu adalah sesuatu yang didasarkan pada dalil, yang bermanfaat adalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, kadang juga ada ilmu dari selain rasul, namun dalam urusan dunia seperti ilmu kedokteran ,matematika , pertanian, teknik, bisnis dan lain – lain berkata, imam syafi’I rahimahullah. Setelah seseorang memahami, menghafalkan dengan sungguh – sungguh mengamalkan, mendengarkan dari orang lain ia berkewajiban menyebarkannya, ilmu macam itulah yang akan menjadi pembelanya, bila sebaliknya lmu itu yang akan menjadi penuntutnya (bila tidak di amalkan).. Firman Allah 'Azza wa Jalla: "Hai orang – orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamumengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."(Surat shaf:2-3) Para ulama salaf telah menjelaskan sebab-sebab di perolehnya ilmu dan cara-cara yang di tempuh untuk mendapatkannya, diantaranya ada lima cara:
1) memohon kepada Allah ilmu yang bermanfaat
2) bersunguh-sungguh dalam menuntut ilmu
3) menjauhi segala jenis kemaksiatan
4) tidak bersikap sombong dan malu menuntut ilmu
5) ikhlas dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya
Tazkiyatun Nafs - 2
Kamis, 14 Februari 2013
0 Response to "BERHIAS DENGAN ILMU SYAR’I"
Posting Komentar