Dusta dan Akibat yang ditimbulkan
Kemaksiatan yang ditimbulkan dari kemaluan adalah zina, dan kemaksiatan yang ditimbulkan oleh lisan adalah dusta.
Terkadang dengan lisannya seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan sebelumnya, sehingga menimbulkan fitnah dan kemudharatan yang banyak bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Diantara sebab terbanyak yang menyebabkan anak Adam terjerumus ke lembah kemaksiatan, adalah mereka tidak menjaga dua hal yaitu lidah dan kemaluannya. Sehingga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda :"Barangsiapa yang mampu menjaga apa yang terdapat diantara dua janggutnya dan apa yang ada diantara dua kakinya, maka aku jamin akan masuk surga."(Muttafaqun 'Alaih).
Kemaksiatan yang ditimbulkan dari kemaluan adalah zina, dan kemaksiatan yang ditimbulkan oleh lisan adalah dusta. Terkadang dengan lisannya seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan sebelumnya, sehingga menimbulkan fitnah dan kemudharatan yang banyak bagi dirinya maupun bagi orang lain. Oleh karena itu jelaslah bahwa diantara keselamatan seorang hamba adalah tergantung pada penjagaan seseorang terhadap lisannya. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah menasehati 'Uqbah bin Amir ketika dia bertanya tentang keselamatan, lalu beliau bersabda :"iharalah lidahmu, betahlah tinggal di rumahmu dan tangisililah dosa-dosamuR Tirmidzi, hadits hasan). Termasuk penyimpangan yang nyata dan banyak terjadi di masyarakat kita sekarang ini adalah melakukan dusta, baik dalam ucapan maupun perbuatan, baik dalam menjual ataupun membeli, dalam sumpah dan perjanjian, bahkan menggunakann dusta sebagai bumbu dakwah dan menjatuhkan orang karena kedengkian. Padahal urusan dusta adalah termasuk hal yang berbahaya, karena termasuk urusan haram yang menyebabkan pelakunya terjerumus ke dalam neraka. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"ngguhnya dusta itu menuntun kepada kekejian itu menuntun ke dalam neraka. Tidak henti-hentinya seseorang itu berdusta dan membiasakan diri dalam dusta, sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.ttafaqun 'Alaih).
Dusta mempunya beberapa pengaruh buruk, yang seandainya hal ini disadari oleh para pendusta pasti mereka akan meninggalkan kebiasaan dustanya dan akan kembali bertaubat kepada Allah Ta'ala. Sebagian dari pengaruh buruk itu adalah
Pertama : Menyebabkan keraguan kepada dan diantara manusia
Keraguan artinya bimbang dan resah. Ini berarti sesorang pendusta selamanya menjadi sumber keresahan dan keraguan, serta menjatuhkan ketenangan pada oreang yang jujur. Berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam :"Tinggalkanlah apa-apa yang membuatmu ragu dan ambil apa-apa yang tidak meragukanmu, karena sesungguhnya kejujuran itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keresahan"(Tirmidzi, Nasa'I Shahih).
Kedua : terjerumusnya seseorang ke dalam salah satu tanda munafiq. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Ada empat hal, barangsiapa yang memiliki semuanya, maka dia munafik sejati. Dan barangsiapa memiliki salah satu diantaranya berarti dia mempunyai satu jenis sifat munafik hingga dia eninggalkannya. Yaitu apabila diberi amanat dia khianat, bila berkata dia dusta, bila berjanji dia mengingkari, jika berselisih dia berkata kotor."(Muttafaq'Alaih). Sebagaimana diketahui, bahwa orang munafik akan menempati kerak neraka yang paling bawah. Sebutan munafik adalah sebutan yang amat berat, maka mengapa kita berani berdusta dan mempertahankannya padahal ia hanya akan mengantarkan kita pada kedudukan yang buruk lagi menghinakan.
Ketiga : Hilangnya kepercayaan. Sesungguhnya selama dusta menyebar dalam kehidupan bermasyarakat, maka hal itu akan menghilangkan kepercayaan di kalangan kaum muslimin. Memutuskan jalinan kasih diantara mereka, sehingga menyebabkan tercegahnya kebaikan dan menjadi penghalang sampainya kebaikan kepada orang yang berhak menerimanya.
Keempat : Memutarbalikkan kebenaran. Di antara pengaruh buruk dusta adalah memutarbalikkan kebenaran dan membawa berita yang berlainan dengan fakta, lebih-lebih dilakukan dengan tanpa memberikan kejelasan yang disyariatkan. Hal ini dilakukan karena para pendusta suka merubah kebatilan menjadi kebenaran dan kebenaran menjadi kebatilan dalam pandangan manusia. Dan apa saja yang mereka katakana tentang keburukan seseorang, dan apapun pengaruhnya, maka hati-hatilah terhadap mereka, baik yang anda baca dari mereka atau yang anda dengar karena Allah Ta'ala berifrman :"…Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta".(al-Mukmin : 28)
Kelima : Pengaruh dusta terhadap anggota badan. Dusta menjalar dari hati ke lidah, maka rusaklah lidah itu, lalu menjalar ke anggota badan maka rusaklah amal perbuatannya sebagaimana rusaknya lidah dalam berbicara. Maka jika Allah Ta'ala tidak membarikan kesembuhan dalam kejujuran kepada pendusta itu, sehingga semakin rusaklah mereka dan menjerumuskan mereka ke arah kehancuran. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebajikan, sedangkan duka itu menuntun kepada kedurhakaan."(Muttafq 'Alaih).
Itulah sebagian kecil dari akibat buruk dusta yang semuanya merupakan akibat yang terasa di dunia. Adapun di akhirat Allah akan membalasnya dengan lebih dahsyat dan mengerikan. Jelaslah para pendusta akan berjalan diatas jalan menuju neraka, karena dengan berdusta ia akan membuka pintu keburukan lainnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya dusta itu menuju kepada kekejian dan kekejian itu menuju kepada neraka, seseorang terus menerus berdusta sehigga di catat di sisi Allah sebagai pendusta."(Muttafaq 'Alaih). Untuk itu agar kita semua memperhatikan bahayanya dusta sehingga takut untuk melakukannya. Adapun cara untuk menhindari dusta tersebut diantaranya ialah
Pertama : Tidak bergaul dengan para pendusta dan mencari teman yang shalaeh lagi jujur.
Kedua : mempunyai keyakinan yang mantap akan bahaya yang ditimbulkannya baik di dunia maupun di akhirat.
Ketiga : melatih hati dan lisan untuk selalu berkata dan berbuat jujur.
Keempat : selalu mengkaji al-Qur'an dan aktif mengamalkannya.
Semoga Allah menganugrahkan kepada kita semua kejujuran dalam ucapan maupun perbuatan.
Kemaksiatan yang ditimbulkan dari kemaluan adalah zina, dan kemaksiatan yang ditimbulkan oleh lisan adalah dusta.
Terkadang dengan lisannya seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan sebelumnya, sehingga menimbulkan fitnah dan kemudharatan yang banyak bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Diantara sebab terbanyak yang menyebabkan anak Adam terjerumus ke lembah kemaksiatan, adalah mereka tidak menjaga dua hal yaitu lidah dan kemaluannya. Sehingga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda :"Barangsiapa yang mampu menjaga apa yang terdapat diantara dua janggutnya dan apa yang ada diantara dua kakinya, maka aku jamin akan masuk surga."(Muttafaqun 'Alaih).
Kemaksiatan yang ditimbulkan dari kemaluan adalah zina, dan kemaksiatan yang ditimbulkan oleh lisan adalah dusta. Terkadang dengan lisannya seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan sebelumnya, sehingga menimbulkan fitnah dan kemudharatan yang banyak bagi dirinya maupun bagi orang lain. Oleh karena itu jelaslah bahwa diantara keselamatan seorang hamba adalah tergantung pada penjagaan seseorang terhadap lisannya. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah menasehati 'Uqbah bin Amir ketika dia bertanya tentang keselamatan, lalu beliau bersabda :"iharalah lidahmu, betahlah tinggal di rumahmu dan tangisililah dosa-dosamuR Tirmidzi, hadits hasan). Termasuk penyimpangan yang nyata dan banyak terjadi di masyarakat kita sekarang ini adalah melakukan dusta, baik dalam ucapan maupun perbuatan, baik dalam menjual ataupun membeli, dalam sumpah dan perjanjian, bahkan menggunakann dusta sebagai bumbu dakwah dan menjatuhkan orang karena kedengkian. Padahal urusan dusta adalah termasuk hal yang berbahaya, karena termasuk urusan haram yang menyebabkan pelakunya terjerumus ke dalam neraka. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"ngguhnya dusta itu menuntun kepada kekejian itu menuntun ke dalam neraka. Tidak henti-hentinya seseorang itu berdusta dan membiasakan diri dalam dusta, sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.ttafaqun 'Alaih).
Dusta mempunya beberapa pengaruh buruk, yang seandainya hal ini disadari oleh para pendusta pasti mereka akan meninggalkan kebiasaan dustanya dan akan kembali bertaubat kepada Allah Ta'ala. Sebagian dari pengaruh buruk itu adalah
Pertama : Menyebabkan keraguan kepada dan diantara manusia
Keraguan artinya bimbang dan resah. Ini berarti sesorang pendusta selamanya menjadi sumber keresahan dan keraguan, serta menjatuhkan ketenangan pada oreang yang jujur. Berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam :"Tinggalkanlah apa-apa yang membuatmu ragu dan ambil apa-apa yang tidak meragukanmu, karena sesungguhnya kejujuran itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keresahan"(Tirmidzi, Nasa'I Shahih).
Kedua : terjerumusnya seseorang ke dalam salah satu tanda munafiq. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Ada empat hal, barangsiapa yang memiliki semuanya, maka dia munafik sejati. Dan barangsiapa memiliki salah satu diantaranya berarti dia mempunyai satu jenis sifat munafik hingga dia eninggalkannya. Yaitu apabila diberi amanat dia khianat, bila berkata dia dusta, bila berjanji dia mengingkari, jika berselisih dia berkata kotor."(Muttafaq'Alaih). Sebagaimana diketahui, bahwa orang munafik akan menempati kerak neraka yang paling bawah. Sebutan munafik adalah sebutan yang amat berat, maka mengapa kita berani berdusta dan mempertahankannya padahal ia hanya akan mengantarkan kita pada kedudukan yang buruk lagi menghinakan.
Ketiga : Hilangnya kepercayaan. Sesungguhnya selama dusta menyebar dalam kehidupan bermasyarakat, maka hal itu akan menghilangkan kepercayaan di kalangan kaum muslimin. Memutuskan jalinan kasih diantara mereka, sehingga menyebabkan tercegahnya kebaikan dan menjadi penghalang sampainya kebaikan kepada orang yang berhak menerimanya.
Keempat : Memutarbalikkan kebenaran. Di antara pengaruh buruk dusta adalah memutarbalikkan kebenaran dan membawa berita yang berlainan dengan fakta, lebih-lebih dilakukan dengan tanpa memberikan kejelasan yang disyariatkan. Hal ini dilakukan karena para pendusta suka merubah kebatilan menjadi kebenaran dan kebenaran menjadi kebatilan dalam pandangan manusia. Dan apa saja yang mereka katakana tentang keburukan seseorang, dan apapun pengaruhnya, maka hati-hatilah terhadap mereka, baik yang anda baca dari mereka atau yang anda dengar karena Allah Ta'ala berifrman :"…Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta".(al-Mukmin : 28)
Kelima : Pengaruh dusta terhadap anggota badan. Dusta menjalar dari hati ke lidah, maka rusaklah lidah itu, lalu menjalar ke anggota badan maka rusaklah amal perbuatannya sebagaimana rusaknya lidah dalam berbicara. Maka jika Allah Ta'ala tidak membarikan kesembuhan dalam kejujuran kepada pendusta itu, sehingga semakin rusaklah mereka dan menjerumuskan mereka ke arah kehancuran. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebajikan, sedangkan duka itu menuntun kepada kedurhakaan."(Muttafq 'Alaih).
Itulah sebagian kecil dari akibat buruk dusta yang semuanya merupakan akibat yang terasa di dunia. Adapun di akhirat Allah akan membalasnya dengan lebih dahsyat dan mengerikan. Jelaslah para pendusta akan berjalan diatas jalan menuju neraka, karena dengan berdusta ia akan membuka pintu keburukan lainnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya dusta itu menuju kepada kekejian dan kekejian itu menuju kepada neraka, seseorang terus menerus berdusta sehigga di catat di sisi Allah sebagai pendusta."(Muttafaq 'Alaih). Untuk itu agar kita semua memperhatikan bahayanya dusta sehingga takut untuk melakukannya. Adapun cara untuk menhindari dusta tersebut diantaranya ialah
Pertama : Tidak bergaul dengan para pendusta dan mencari teman yang shalaeh lagi jujur.
Kedua : mempunyai keyakinan yang mantap akan bahaya yang ditimbulkannya baik di dunia maupun di akhirat.
Ketiga : melatih hati dan lisan untuk selalu berkata dan berbuat jujur.
Keempat : selalu mengkaji al-Qur'an dan aktif mengamalkannya.
Semoga Allah menganugrahkan kepada kita semua kejujuran dalam ucapan maupun perbuatan.
0 Response to "Dusta dan Akibatnya"
Posting Komentar